1. Cinta itu membahagiakan, Nafsu itu membahayakan
Cinta yang sebenarnya
selalu menunjukkan jalan atau arah menuju kebahagiaan bagi orang-orang
yang menjalaninya. Seorang pecinta yang sudah menemukan dan memahami
makna cinta sejati dalam dirinya akan berada
pada kondisi yang membahagiakan. Sebaliknya, orang-orang yang terkecoh
dengan nafsu dan menganggap nafsu adalah cinta
akan berada dalam kondisi yang membahayakan.Kita tidak bisa memungkiri, di mana ada kebaikan, di
situlah setan menggoda manusia agar terjerumus ke dalam keburukan.
Cinta dan nafsu
seperti dua sisi dari mata uang yang sama. Cinta adalah sisi positif,
nafsu adalah sisi negatif dan uang itu adalah hubungan. Seseorang yang
mencintai pasangannya dengan sebenar-benarnya cinta akan mengarahkan
hubungannya menuju kebahagiaan sejati dengan cara menjaga dan menyayangi pasangannya. Tanpa
bermaksud untuk merusak dan
menyakiti. Lain halnya dengan orang-orang yang menjalin hubungan dengan
landasan nafsu, mereka akan membawa hubungannya kearah kebahagiaan
yang semu dan hanya berorientasi pada fisik, dalam hal ini sex. Yang
justru akan menjerumuskan mereka ke dalam situasi yang membahayakan.
2. Cinta
bikin kita ketawa, Nafsu bikin kita kecewa
Kalau diibaratkan hubungan seperti sawah, maka
cinta adalah padi dan nafsu adalah rumput liar. Nah, ketika ketika
seseorang menanam padi (cinta) di sawah (hubungan) maka secara otomatis
akan tumbuh juga rumput liiar (nafsu). Kalau orang itu sudah
mengetahui dan memahami apa itu padi (apa itu cinta), maka dia akan
segera memangkas rumput liar itu (nafsu) yang tumbuh di sawahnya
(hubungan). Ketika tiba masa panen, orang ini akan menuai hasil
sawahnya (hubungan) yang ditanami padi (cinta) itu tadi berupa buah
padi (kebahagiaan). Lain dengan orang-orang yang terkecoh yang
menyangka rumput liar (nafsu) sebagai padi (cinta). Mereka akan
memelihara rumput liar (nafsu) dan tanaman padinya (cinta) akan mati.
Pada saat panen, tentu yang mereka dapat hanyalah sekarung rumput liar
(nafsu) yang tidak enak dimakan (kekecewaan).
3. Cinta
selalu ingin memberi, Nafsu hanya ingin diberi
Saya rasa maksud dari poin ketiga ini sudah
jelas. Cinta adalah memberi. Ketika seseorang menjalin hubungan atas
dasar cinta maka hal pertama yang dilakukannya adalah memberikan yang
terbaik kepada pasangannya, bukan ingin diberi. Logikanya, kalau kita
dan pasangan sama-sama ingin memberi (kita ingin memberi kepada
pasangan dan pasangan ingin memberi kepada kita) secara otomatis
keduanya akan menerima. Tapi kalau kita dan pasangannya inginnya diberi
(pasangan ingin diberi dan kita juga ingin diberi) lalu siapa yang
akan memberi..? Pada akhirnya yang terjadi justru tidak ada yang akan
diberi karena tidak ada yang ingin memberi.
4. Cinta
ingin menyayangi, Nafsu ingin menggerayangi
Bagaimana cara kamu memperlakukan pasanganmu?
Dan bagaimana cara pasanganmu memperlakukan
kamu?
Ini adalah cara
termudah untuk membedakan mana cinta, mana nafsu..?
Landasan
seseorang dalam menjalin hubungan akan sangat menentukan pada bagaimana
cara orang tersebut memperlakukan pasangannya. Orang yang menjalin
hubungan dengan landasan cinta akan senantiasa memperlakukan pasangannya
dengan cara-cara yang baik. Menjaga, menyayangi, memperhatikan dan
selalu memberikan yang terbaik. Sebaliknya orang orang yang menjalin
hubungan karena nafsu cenderung memperlakukan pasangan ke arah fisik.
Setiap kali bertemu, inginnya menciumi dan diciumi, setiap kali berdua
inginnya dipeluk dan memeluk, digerayangi dan menggerayangi, dan yang
lebih parah lagi kalau sampai kearah hubungan sex.
5. Cinta yang
terbaik, Nafsu yang terbalik
Cinta selalu berusaha untuk menjadi yang
terbaik, berusaha memberikan yang terbaik untuk pasangan dan selalu
memperlakukan pasangan dengan cara-cara yang baik. Bagaimana dengan
nafsu..? Sebaliknya, nafsu selalu ingin diberi dan cenderung
memperlakukan pasangan ke arah yang menyesatkan.
sumber
http://reallife65.blogspot.com/2010/09/5-perbedaan-antara-cinta-dan-nafsu.html
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar