[Dayilmu.blogspot.com] - Agan Pasti tau dong benda yang satu ini, ya ini namanya bumerang (iyalah ). Nah, coba deh agan lempar tuh bumerang.. nah loh balik lagi . Gerakan bumerang ini tuh kombinasi translasi dan rotasi mirip sama bilah helikopter . Nah di trit ini, ane mau mengulas tentang bagaimana baling baling bambu ini bisa melayang dan balik lagi
Boomerang bekerja
dengan dua prinsip, yaitu :
1. Hukum Bernaulli, bahwa (untuk ketinggian yang sama pada fluida yang sama >>> makin cepat laju fluida maka makin kecil tekanannya)
2. Hukum Gerak ke-3 Newton yang diadaptasi untuk rotasi, torsi reaksi = - torsi aksi
1. Hukum Bernaulli, bahwa (untuk ketinggian yang sama pada fluida yang sama >>> makin cepat laju fluida maka makin kecil tekanannya)
2. Hukum Gerak ke-3 Newton yang diadaptasi untuk rotasi, torsi reaksi = - torsi aksi
Nah, desain boomerang dibuat sedemikian rupa jadi waktu bergerak di udara, boomerang membelokkan aliran udara ke atas (kecepatan aliran makin cepat), dengan begitu menciptakan "efek gaya angkat kapal terbang", yakni sesuai Prinsip Bernaulli, karena aliran udara di atas boomerang lebih cepat dari aliran udara di bawah boomerang, maka perbedaan tekanan ini menghasilkan gaya angkat. Dengan begitu boomerang bertahan lebih lama di udara.
Bumerang yang berputar itu sebenernya
cuma 2 sayap yang disatuin di sudut 80 dan 120 (walaupun ada yang 3 / 4
sayap, tapi sayapnya disusun sedemikian rupa jadi bisa balik kayak yang 2
sayap). Nah, kombinasi putaran dengan gerakan maju dari sayap ini
menyebabkan terjadi perputaran yang tidak biasa karena dalam waktu yang
sama satu sayap muter ke arah depan, satunya lagi ke arah belakang.
Jadinya aliran udara di atas sayap di satu sisi rotasi punya kecepatan
udara dari satu sayap yang lain jadi sayap tsb lebih mengangkat. Putaran
tak merata ini berusaha untuk memiringkan bumerang dan putaran bumerang
itu membuat membuat terbangnya bumerang melengkung. kekuatan kemiringan
itu juga membuat pusat bumerang maju, dan bumerang bergerak turun di
akhirnya. nah, ini namanya gyroscopic precession.
sumber
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar