VIVAnews - Panelis New7Wonders of Nature akan memilih tujuh keajaiban dunia baru 11 November mendatang. Artinya, masih ada kesempatan selama 40 hari bagi masyarakat Indonesia mendongkrak posisi Pulau Komodo yang kini terjungkal di posisi ke-12.
Posisi Pulau Komodo terus merosot, meski sempat bertengger di posisi ke-4 pada pertengahan 2009 silam. Sejak awal tahun 2010, Pulau Komodo mulai terseok-seok memperoleh dukungan sehingga terlempar dari jajaran tujuh besar. Posisi Pulau Komodo terkoreksi di urutan 8-14.
Mantan Presiden Jusuf Kalla, yang didaulat sebagai duta pemenangan Pulau Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia baru, mengatakan bahwa perlu gerakan besar dari masyarakat Indonesia untuk mengikuti voting melalui pesan singkat (SMS), telepon, atau website.
Kalla tak ingin Pulau Komodo bernasib sama seperti Candi Borobudur yang kalah voting tiga tahun lalu . Dengan kekuatan penduduk yang cukup besar, sebenarnya tak sulit memenangkan Pulau Komodo. Cukup 1/3 masyarakat Indonesia memberikan suara, Pulau Komodo sudah pasti menang.
Pulau Komodo memiliki keunggulan dibanding lokasi-lokasi lainnya, apalagi kalau bukan komodo, satwa langka yang dipercaya sebagai 'dinosaurus' terakhir di muka bumi.
Taman Nasional Komodo yang meliputi Pulau Komodo, Rinca and Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 persegi adalah habitat asli komodo. Taman Nasional Komodo didirikan pada 1980 untuk melindungi kelestarian komodo. Tak hanya hewan langka tersebut, Taman Nasional Komodo juga untuk melindungi berbagai macam satwa, termasuk binatang-binatang laut.
Taman Nasional Komodo akan bersaing dengan 27 finalis lain termasuk Laut Mati, Grand Canyon, Great Barrier Reef, Gunung Kilimanjaro, dan Kepulauan Galapagos.
Upaya Indonesia untuk memenangkan Pulau Komodo sempat diwarnai konflik Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan penyelenggara acara. Konflik terkait rencana Indonesia menjadi tuan rumah pengumuman pemenang sayembara itu.
Posisi Pulau Komodo terus merosot, meski sempat bertengger di posisi ke-4 pada pertengahan 2009 silam. Sejak awal tahun 2010, Pulau Komodo mulai terseok-seok memperoleh dukungan sehingga terlempar dari jajaran tujuh besar. Posisi Pulau Komodo terkoreksi di urutan 8-14.
Mantan Presiden Jusuf Kalla, yang didaulat sebagai duta pemenangan Pulau Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia baru, mengatakan bahwa perlu gerakan besar dari masyarakat Indonesia untuk mengikuti voting melalui pesan singkat (SMS), telepon, atau website.
Kalla tak ingin Pulau Komodo bernasib sama seperti Candi Borobudur yang kalah voting tiga tahun lalu . Dengan kekuatan penduduk yang cukup besar, sebenarnya tak sulit memenangkan Pulau Komodo. Cukup 1/3 masyarakat Indonesia memberikan suara, Pulau Komodo sudah pasti menang.
Pulau Komodo memiliki keunggulan dibanding lokasi-lokasi lainnya, apalagi kalau bukan komodo, satwa langka yang dipercaya sebagai 'dinosaurus' terakhir di muka bumi.
Taman Nasional Komodo yang meliputi Pulau Komodo, Rinca and Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 persegi adalah habitat asli komodo. Taman Nasional Komodo didirikan pada 1980 untuk melindungi kelestarian komodo. Tak hanya hewan langka tersebut, Taman Nasional Komodo juga untuk melindungi berbagai macam satwa, termasuk binatang-binatang laut.
Taman Nasional Komodo akan bersaing dengan 27 finalis lain termasuk Laut Mati, Grand Canyon, Great Barrier Reef, Gunung Kilimanjaro, dan Kepulauan Galapagos.
Upaya Indonesia untuk memenangkan Pulau Komodo sempat diwarnai konflik Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan penyelenggara acara. Konflik terkait rencana Indonesia menjadi tuan rumah pengumuman pemenang sayembara itu.
Supaya Pulau Komodo terpilih menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia, begini caranya: vote melalui telepon, layanan pesan singkat (SMS), maupun Internet dengan masuk ke situs www.new7wonders.com. (umi)
• VIVAnews
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar