Demi kenyamanan terbang, sebuah pesawat Airbus A380 disulap menjadi istana. Daily Mail melansir kemarin (5/6), burung besi dengan desain interior istimewa yang digarap Design Q tersebut untuk pangeran asal Arab Saudi Al-Waleed bin Talal, orang terkaya urutan ke-13 dunia. Tidak tanggung-tanggung biaya yang dibutuhkan mencapai GBP 300 juta (sekitar Rp 4,8 triliun).
Rancangan yang dipersiapkan amat mewah. Jangan lagi membayangkan kursi reclaining berderet-deret. Begitu masuk pemilik dapat memarkirkan mobil Rolls-Royce di garasi yang berada di bagian dasar pesawat.
Pada lantai dasar selain garasi terdapat ruangan sauna dan juga ruangan yang dinamakan wellbeing. Jika ingin menikmati sauna pemilik dapat masuk ke ruangan yang dilengkapi dengan bath-up ala Turki yang cukup besar untuk dapat diisi empat orang. Penampilannya semakin mewah karena terbuat dari marmer setebal 2 milimeter.
Setelah badan segar, bisa langsung ke ruangan wellbeing yang berada di sebelah ruangan sauna. Ketika masuk dan memandang ke bawah serasa terbang dengan permadani ajaib. Hembusan angin juga ditiupkan dari sebuah alat sehingga suasana melayang di angkasa biru terasa kian nyata.
Kemewahan lainnya, fasilitas ruangan khusus untuk pertemuan dan rapat di lantai dua. Di dalamnya dilengkapi dengan teknologi layar sentuh. Para peserta rapat dapat menyajikan presentasi melalui layar sentuh yang berada di meja ataupun di dinding. Peserta juga bisa melakukan panggilan telepon untuk konferensi. Masih di lantai yang sama, jika ingin santai sejenak dan menghibur diri bisa ke ruangan teater. Piano, televisi dan fasilitas musik serta teater bisa dinikmati sekaligus oleh sepuluh orang dalam satu ruangan.
”(Rancangan) Itu adalah hal yang amat amat spesial dan tidak ada yang seperti itu lagi di pasar. Di dalamnya terdapat semua yang diinginkan biliuner. Kami tidak mencoba membangun hotel di angkasa tetapi merancang berdasarkan kebutuhan pemesan dengan desain yang unik, ” ujar Garu Doy , pendiri Design Q.
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar