VIVAnews - Sebuah masjid di Israel dirusak dan
dibakar, serta dicoret-coret pada Minggu malam, 2 Oktober 2011.
Mengetahui hal ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu marah
besar dan memerintahkan penangkapan pelaku secepatnya.
Dilansir
dari laman harian
Haaretz, Senin 3 Oktober 2011, masjid yang
dibakar berada di Tuba-Zangariyee, sebuah pemukiman komunitas Arab
Israel. Masjid dibakar dari dalam, menyebabkan kerusakan yang parah.
Kitab-kitab suci Al-Quran terbakar, begitu juga dengan karpet masjid.
Pelaku
juga mencoretkan grafiti dalam bahasa Ibrani yang artinya "label
harga". Pemerintah Israel dalam pernyataannya mengatakan Netanyahu marah
besar setelah diperlihatkan foto tempat kejadian perkara.
"Perdana
Menteri marah besar setelah melihat foto kejadian dan mengatakan
tindakan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut negara
Israel, seperti kebebasan beragama dan kebebasan beribadah," kata
pernyataan pemerintah Israel.
"Gambar ini sangat mengerikan dan
tidak dapat diterima di Israel," kata pernyataan itu lagi, mengutip
Netanyahu.
Netanyahu langsung memerintahkan
Shin Bet (Agen
Keamanan Israel), Yoram Cohen, pada Senin pagi untuk mencari siapa yang
bertanggungjawab atas peristiwa tersebut. Saat ini, proses penyelidikan
masih berlangsung.
Label Harga
Aksi pembakaran mesjid yang dinamakan "label harga" ini sebelumnya
pernah terjadi di Tepi Barat, Palestina. 'Label
harga' adalah praktek penyerangan pemukim Yahudi terhadap warga
Palestina sebagai pembalasan atas operasi pemerintah Israel terhadap
mereka.
Diduga, para pelaku adalah para pemukim ilegal sayap
kanan yang rumahnya dirobohkan oleh pemerintah Israel. Selain mesjid,
para pelaku juga berhasil menyusup ke markas militer di dekat pemukiman
Beit-El dan merusak 13 kendaraan. Mereka juga menuliskan grafiti yang
sama.
Sejak bulan lalu, polisi Israel telah mengumumkan
pembentukan pasukan khusus. Pasukan ini bertugas melacak dan menangkap
para ekstremis sayap kanan yang diduga berada di balik insiden
pembakaran mesjid di Tepi Barat. (ren)
• VIVAnews
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar