[Dayilmu.blogspot.com]
Keberhasilan para pendahulu dalam mencapai kemerdekaan Indonesia bukanlah akhir dari sebuah perjuangan. Mari kita hias kemerdekaan ini dengan pembangunan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Kebanyakan dari kita,
masyarakat Indonesia, sampai sekarang mungkin masih ada yang belum mengerti makna dari
perlombaan 17 Agustusan, kita hanya menganggap bahwa perlombaan itu
hanya sebuah permainan semata, marilah kita bersama-sama mencoba untuk
lebih mengetahui dan mengenali makna dari perlombaan 17 Agustusan
ini. Dalam tulisan ini, aku menyebutnya sebuah rahasia dibalik
perlombaan 17 agustus.
Di bawah ini adalah 6
Perlombaan yang paling populer, yang biasanya perlombaan ini selalu ada
dalam acara 17 Agustusan :
1.Panjat pinang
Dalam permainan ini sebuah pohon pinang yang tinggi telah
dilumuri oleh pelumas. Di bagian atas pohon tersebut, disiapkan
berbagai hadiah menarik. Para peserta berlomba untuk mendapatkan
hadiah-hadiah tersebut dengan cara memanjat batang pohon. Oleh karena
batang pohon tersebut licin (karena telah diberi pelumas), para
pemanjat batang pohon sering kali jatuh. Akal dan kerja sama para
peserta untuk memanjat batang pohon inilah yang biasanya berhasil
mengatasi licinnya batang pohon, dan menjadi atraksi menarik bagi para
penonton.
Makna : Semangat kebersamaan dan gotong
royong untuk mencapai suatu tujuan. Kita bisa lihat dari semangat para
peserta yang menaiki pohon pinang tersebut yang sangat licin meskipun
sudah jatuh berpuluh-puluh kali tapi mereka bersama-sama berfikir
bagaimana bisa mendapatkan hadiah yang ada diatas. Disini jelas hal
ini mengajarkan kepada bangsa Indonesia untuk jangan pernah mau
menyerah meskipun Negara kita diambang krisis harusnya kita semua
bersatu dan berfikir bagaimana cara untuk menaikkan martabat bangsa
Indonesia.
2.Tarik Tambang
Pertandingan melibatkan dua regu, dengan beberapa peserta.
Dua regu bertanding dari dua sisi berlawanan dan semua peserta
memegang erat sebuah tali tambang. Di tengah-tengah terdapat pembatas
berupa garis. Masing-masing regu berupaya menarik tali tambang sekuat
mungkin agar regu yang berlawanan melewati garis pembatas. Regu yang
tertarik melewati garis pembatas dinyatakan kalah. Taktik permainan
terletak pada penempatan pemain, kekuatan tarik dan pertahanan tumpuan
kaki di tanah. Pada umumnya pemain dengan kekuatan paling besar
ditempatkan di ujung tali, untuk menahan ujung tali saat bertahan atau
menghentak pada saat penarikan
Makna : Persatuan dapat membantu
mengalahkan lawan. Makna lain tarik tambang adalah bagaimana upaya
menggapai suatu tujuan harus melalui tarik ulur secara keras.
Terkadang tambang bergeser ke kiri-kanan untuk menuju satu tujuan
kemenangan. Tim yang kompak dan strategi yang tepat akan mampu menarik
tambang dengan mantap. Hal itu ditunjukkan dalam persatuan bangsa
untuk menarik “tambang” kemerdekaan secara bersama-sama dari tarikan
tambang penjajah.
3.Makan kerupuk
Panitia perlombaan menyiapkan kerupuk sejumlah jumlah
peserta yang digantung dengan tali secara berjejer kepada sebuah tali
panjang. Para peserta berlomba untuk memakan kerupuk masing-masing,
dan pemenangnya adalah peserta yang paling cepat memakan habis
kerupuknya. Tantangan dari lomba ini adalah peserta tidak
diperbolehkan menggunakan tangan dalam memakan kerupuk, peserta hanya
diperbolehkan menggunakan mulutnya.
Makna : Permainan tersebut mengajarkan,
betapa masyarakat saat penjajahan didera kesulitan sandang, pangan dan
papan. Untuk makan yang paling sederhana sekalipun dibayangi
kesulitan, akibat hasil panen pangan utama diambil kaum penjajah.
Rakyat kesulitan pangan mengalami penderitaan kekurangan gizi dan
badan menjadi kurus kering, sedangkan akibat terparah adalah perut
membuncit meski kelaparan (busung lapar). Oleh karena itu, kesulitan
mendapatkan pangan diperparah dengan kondisi fisik yang lemah untuk
mendapatkan makanan. Disini kita berusaha untuk tidak pernah lupa pada
sejarah masa-masa kelam dan berusaha untuk lebih baik dalam membangun
negeri ini, mengisi kemerdekaan.
4.Balap karung
Balap karung adalah salah satu lomba tradisional yang
populer pada hari kemerdekaan Indonesia. Sejumlah peserta diwajibkan
memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba
sampai ke garis akhir. Meskipun sering mendapat kritikan karena
dianggap memacu semangat persaingan yang tidak sehat dan sebagai
kegiatan hura-hura, balap karung tetap banyak ditemui, seperti juga
lomba panjat pinang, sandal bakiak, dan makan kerupuk. Lomba balap
karung juga diapresiasi oleh pendatang dari luar negeri dengan
langsung terlibat dalam perlombaan ini.
Makna : Saat penjajahan, sebagian besar
rakyat mengalami penderitaan sangat berat. Bahan pakaian diambil kaum
penjajah, yang tertinggal adalah plastik, karet, dan karung. Mau tidak
mau, rakyat hanya mengenakan pakaian berasal dari karung goni. Kain
yang berserat kasar tersebut menimbulkan gatal-gatal di kulit sehingga
saat tibanya kemerdekaan disambut rakyat dapat berpakaian layak
kembali. Sebagai bentuk pelampiasan kekesalan terhadap penggunaan kain
berbahan karung, maka rakyat menginjak-injak karung. Namun makna lain
dari balap karung adalah, betapa sulitnya berlari ketika kedua kaki
terkungkung. Sejauh apapun “melompat” tetap akan mengalami kesulitan
akibat dihalang-halangi. Terkadang bisa saja terjerambab. Hal itu pula
yang menyulitkan kemajuan bangsa Indonesia dalam kungkungan penjajah.
5.Sepeda lambat
Para peserta bersiap
dengan sepeda masing-masing di garis permulaan dan berlomba untuk
mencapai garis finish dalam lajur masing-masing. Namun, berbeda dan
berlawanan dengan balap sepeda, pemenang sepeda lambat adalah peserta
paling akhir yang mencapai garis finish.Karena sepeda hanya mempunyai
dua roda, semakin lambat sepeda dikayuh, semakin sulit untuk menjaga
keseimbangan, dan bila peserta tidak dapat menyeimbangkan sepeda
(jatuh atau salah satu kakinya menyentuh jalan), peserta akan
dinyatakan gugur.
Makna :Keseimbangan dan jangan
terburu-buru adalah merupakan makna dari permaianan ini kadang kita
lupa dalam menyelesaikan suatu masalah cenderung buru-buru, justru
terkadang disaat kita terlalu berfikir dan mengambil tindakan yang
cepat mungkin ada 1 bagian yang kita terlupa, hal itu lah yang
menyebabkan ketidakseimbangan. Ingatkah dengan istilah kata “ biar
lambat asal selamat”. Namun tetap saja lebih baik, cepat, bisa
diandalkan dan selamat.
6.Perang bantal
Dua orang pemain duduk di atas sebuah batang pohon yang
diletakkan di atas air, bisa berupa sungai atau kolam. Pemain tersebut
duduk berhadapan dan bersenjatakan bantal baku pukul sampai salah
satu terjatuh ke dalam air. Yang tetap bertahan di atas dinyatakan
sebagai pemenang.
Makna : Kata pertahanan disini yang
menjadi maknanya, dalam berperang/berselisih kita jangan mudah lengah,
kita mesti bisa bertahan dalam kondisi apapun meski hanya bermodal
sebuah bantal!! tapi kita tetap harus bisa menang!!
Keberhasilan para pendahulu dalam mencapai kemerdekaan Indonesia bukanlah akhir dari sebuah perjuangan. Mari kita hias kemerdekaan ini dengan pembangunan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar