Reruntuhan itu berada di dasar laut sekitar Pulau Anthirodos, yang terletak di dekat kota pelabuhan Alexandria, Mesir.
Barang-barang berharga dari reruntuhan istana itu, yang pertama kali
ditemukan pada 1996, akan dipamerkan di Amerika Serikat (AS) mulai awal
Juni mendatang.
Para penyelam berenang di antara
tumpukan batu kapur yang tenggelam ke dasar laut akibat gempa bumi dan
tsunami lebih dari 1.600 tahun lalu. Tim penyelam dari sejumlah negara
ini susah payah menggali salah satu situs arkeologi bawah laut paling
kaya di dunia itu.
Mereka pun mengambil
artifak-artifak mengagumkan peninggalan era Cleopatra, yang dikenal
sebagai dinasti terakhir penguasa Mesir Kuno sebelum dijajah oleh
Kekaisaran Romawi pada tahun 30 Sebelum Masehi (SM).
Menggunakan perangkat teknologi
mutakhir, tim mendeteksi reruntuhan banguan yang terkubur jauh di bawah
sedimen sisa pelabuhan. Akhirnya tim penyelam mengonfirmasi keakuratan
deskripsi mengenai kota Alexandria, yang ditinggalkan oleh para pakar
geografi dan ahli sejarah Yunani sekitar 2.000 tahun lalu.
Sejak awal 1990-an, survei
topografi memungkinkan tim peneliti yang dipimpin arkeolog bawah laut
Prancis, Franck Goddio, untuk menaklukkan pelabuhan Alexandria yang
jarak pandangnya sangat kurang. “Lokasi ini merupakan situs unik di
dunia,” kata Goddio yang telah melewatkan dua dekade untuk mencari kota
yang hilang tersebut.sumber
Eksplorasi ini membawa tim
penyelam mengunjungi kompleks istana dan kuil Isis. Di tempat itulah
Cleopatra menjalin hubungan asmara dengan jenderal Romawi, Markus
Antonius (Mark Antony). Mereka konon bunuh diri menyusul kekalahan
Antonius dari mantan sekutunya, Oktavianus, dalam Perang Saudara.
Oktavianus kemudian tampil memimpin Romawi dengan nama Kaisar Augustus.
Tim penyelam menemukan sejumlah
tempat utama dalam kehidupan dramatis pasangan Cleopatra-Antony,
termasuk Timonium, tempat di mana Antony menarik diri dari dunia luar
setelah menelan kekalahan dari Oktavianus. Bangunan tersebut belum
rampung dikerjakan karena Antony terlanjur bunuh diri.
Mereka juga menemukan batu
berbentuk kepala berukuran besar, yang diduga kuat sebagai Caesarion,
putra Cleopatra dan kekasihnya sebelum Antony, Julius Caesar. Tim juga
menemukan dua patung sphinx yang salah satu di antaranya kemungkinan
merupakan gambaran ayah Cleopatra, Ptolemy XII.
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar