[Dayilmu.blogspot.com] Kebanyakan orang
berpikir bahwa Uranus adalah planet yang tidak menarik. Planet yang
memiliki kandungan air, metana, dan amonia dalam bentuk es dan sering
disebut sebagai "es raksasa" ini kalah populer dibanding Mars, Jupiter,
atau bahkan Pluto yang sudah mantan planet.
Namun, penemuan
ahli keplanetan Larry Sromovsky membuat banyak orang bertanya-tanya.
Sromovsky dengan teleskop Gemini 8,1 meter menemukan adanya bintik aneh
di Uranus. Bercak serupa awan itu diduga merupakan erupsi es metana
yang membumbung ke atmosfer Uranus.
Heidi B Hammel, pakar ilmu keplanetan lain
yang juga terlibat penelitian, menggunakan Facebook untuk mengumumkan
hasil penemuannya. Ia mengajak orang, termasuk astronom amatir, untuk
mengobservasi bintik itu lebih lanjut. Jika informasi telah cukup, maka
pengamatan dengan teleksop Hubble akan dilakukan.
Hammel menjelaskan, "Alasan kita peduli
pada 'awan' di planet Uranus sebabnya ialah sepertinya fenomena itu
bersifat musiman."
Ia menjelaskan, Uranus berputar miring
pada sisinya sehingga memberi perubahan cahaya matahari ekstrem ketika
musim berubah. Perubahan yang terjadi bahkan lebih dramatis daripada
yang ada di planet lain.
"Uranus memberi kita wawasan tentang
keseimbangan energi di atmosfer suatu planet," tambah Hammel seperti
dikutip Discovery, Jumat (28/10/2011).
Ektremnya perubahan musim terbukti dari
lamanya tiap-tiap area Uranus mendapat sinar Matahari. Selama 84 tahun
revolusi (berdasarkan waktu Bumi), belahan utara Uranus menerima cahaya
secara terus-menerus, sementara selama 42 tahun juga, belahan selatan
Uranus gelap total.
Tidak tahu apakah para astronom amatir
bisa memecahkan misteri ini karena keterbatasan peralatan. Namun yang
jelas, Uranus kini juga bisa menjadi salah satu obyek yang bisa
diteliti.
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar