[Dayilmu.blogspot.com] - Menjadi kreatif
di zaman modern saat ini sudah menjadi sebuah kewajiban. Suatu negara
tentu akan menghadapi banyak masalah jika negara tersebut kurang
memberdayakan sumber daya manusianya untuk bisa menjadi kreatif. Menjadi
kreatif itu luas maknanya. Kreatif dalam berkarya, kreatif dalam
berpikir bahkan berkreatif dalam menyelesaikan masalah.
Dalam belajar sains atau IPA, guru dan siswa seharusnya perlu
mengenal latar belakang dari ilmuwan dan bagaimana mereka bisa
menciptakan konsep ilmu/ suatu rumus. Dalam realita bahwa umumnya guru
dan siswa juga mengenal konsep dan rumus dan proses pembelajaran kerap
kali bercorak membahas rumus dan soal-soal saja. Sangat tepat rasanya
kalau guru dan siswa juga mengenal proses kreatif para ilmuwan (seperti
Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, Isaac Newton, Charles Darwin dan
lain-lain) dalam menemukan suatu fenomena lewat membaca buku biografi
mereka.
1) Einstein, cara
berbicaranya pada masa kecil tidak begitu menarik. Kemampuan berbahasa
atau berbicaranya sangat lambat. Melihat kondisi itu orang tuanya sangat
prihatin sehingga ia berkonsultasi dengan dokter. Karena kemampuan
berbicaranya yang lambat membuatnya pernah gagal di sekolah dan kepala
sekolah menyarankan agar ia keluar dari sekolah. Tentu saja ia
memberontak kepada sekolah yang mengusirnya dan menganggapnya sebagai
anak yang sangat bodoh.
Pada masa kecil, Einstein adalah anak yang baik dan ia punya
karakter suka menolong, karakter ini membuatnya makin cerdas. Kemampuan
berbahasanya memang lebih rendah dibandingkan kemampuan numerika atau
matematika. Ia tidak pernah gagal dalam mata pelajaran matematika.
Sebelum ia berumur lima belas tahun ia telah menguasai kalkulus
diferensial dan integral yang dipelajarinya secara mandiri/ otodidak.
Saat di sekolah dasar, dia berada di atas kemampuan rata-rata kelas,
namun ia memiliki kegemaran untuk memecahkan masalah rumit dalam
aritmatika terapan. Orang tuanya ikut mendukung minat Einstein dalam
matematika. Ia membelikan buku-buku teks sehingga ia bisa menguasai
pelajaran angka-angka selama liburan musim panas.
2) Thomas Alfa Edison, ia
belajar bagaimana cara menemukan lampu. Sebelum lampu pertamanya
menyala ia melakukan 5.000 eksperimen yang selalu berakhir dengan
kegagalan. Namun cara berpikir yang dimiliki oleh Thomas Alfa Edison
sangatlah positif dan tahan banting, ini membawanya kepada kreativitas
tingkat tinggi.
3) Isaac Newton, lahir
di Woolsthorpe- Lincolnshire,Inggris. Ia adalah seorang fisikawan,
matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang
berasal dari Inggris. Ayahnya yang juga bernama Isaac Newton meninggal
tiga bulan sebelum kelahiran Newton. Newton dilahirkan secara prematur;
Ketika Newton berumur tiga tahun, ibunya menikah kembali dan
meninggalkan Newton di bawah asuhan neneknya.
Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa
dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia
akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di
Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal (William Clarke).
Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge (usia 19), Newton
sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne Storer.
Namun Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran dan kisah cintanya
menjadi semakin tidak menentu/ putus begitu saja.
Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan
agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton tidak menyukai
pekerjaan barunya. Kepala sekolah King's School kemudian meyakinkan
ibunya untuk mengirim Newton kembali ke sekolah sehingga ia dapat
menamatkan pendidikannya. Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18
tahun dengan nilai yang memuaskan.
Newton diterima di Trinity College Universitas Cambridge
(sebagai mahasiswa yang belajar sambil bekerja untuk mengatasi masalah
keuangannya). Pada saat itu, kurikulum universitas didasarkan pada
ajaran Aristoteles, namun Newton lebih memilih untuk membaca
gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju seperti Descartes dan
astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler. Ia kemudian menemukan
teorema binomial umum dan mulai mengembangkan teori matematika yang pada
akhirnya berkembang menjadi kalkulus.
4) Charles Darwin lahir
tanggal 12 Februari 1809 di Shropshire, Inggris. Ia anak ke lima Robert
Waring Darwin. Ia belajar sesuai dengan kurikulum berbahasa Yunani
Klasik. Ia tidak memperlihatkan prestasi yang banyak secara akademik.
Kemudian ia mengambil jurusan kedokteran tetapi tidak banyak memperoleh
kemajuan. Untuk itu ia melakukan usaha lain agar bisa maju. Ayahnya
menyarankan Darwin untuk menjadi pendeta dan belajar di Christ's College
untuk belajar teologi. Tetapi ia juga tidak memperoleh kemajuan, ia
malah senang berburu dan permainan menembak.Ternyata Darwin mempunyai
minat dalam mengkoleksi tanaman, serangga, dan benda-benda geologi. Ia
tertarik dengan bakat berburu sepupunya William Darwin.
Darwin mengembangkan minatnya dalam serangga dan spesies
langka. Naluri ilmiah Darwin didorong oleh Alan Sedgewick, seorang ahli
bumi, dan juga didorong oleh John Stevens Henslow, seorang professor
botany. Darwin kemudian menjadi naturalist (pencinta alam) dan ikut
melakukan ekspedisi dengan HMS Beagle. Tim ekspedisi HMS Beagle berlayar
dan mengunjungi banyak negeri di lautan Pasifik Selatan sebelum kembali
ke Inggris melalui Tanjung Harapan Baik di Afrika Selatan, dalam rangka
mengelilingi dunia.
Darwin juga sangat dipengaruhi oleh pemikiran Thomas Malthus,
dengan bukunya “Essay on the Principle of PopulationI”. Buku tersebut
mengatakan bahwa populasi seharusnya bertambah sesuai dengan batas
persediaan makanan, kalau tidak maka akan terjadi persaingan untuk
memperebutkan makanan. Setelah membaca buku ini, Darwin memfokuskan
teorinya bahwa “the diversity of species centered on the gaining of food
- food being necessary both to survive and to breed”- semua jenis
spesies terfokus dalam memenuhi kebutuhan makanan dan makanan berguna
untuk kelangsungan hidup dan untuk berkembang biak.
Dari paparan di atas terlihat bahwa sukses seorang ilmuwan
berskala dunia tidak jatuh dari langit, atau diperoleh saat
kelahirannya. Kesuksesan sebagai ilmuwan diperoleh melalui proses
kreatif (belajar kreatif) selama hidupnya.
Tidak semua orang memiliki kemampuan berganda yang hebat,
Einstein misalnya pada masa kecil tidak beruntung dengan kemampuan
bahasanya, namun ia mengembangkan kemampuan yang lain. Einstein bisa
melejit pada bidang matematika. Bagi kita, mungkin bisa melejit pada
bidang olah raga, musik, organisasi atau pada bidang lain.
Kesuksesan seorang anak juga akan terbentuk dengan dukungan
orang tua seperti yang dialami Einstein, atau dukungan tokoh lain
seperti yang dialami oleh Darwin. Tidak mungkin seseorang bisa sukses
untuk skala nasional, apalagi untuk skala internasional kalau mereka
tidak betah membaca. Newton membaca gagasan-gagasan filsuf seperti
Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler. Darwin
dipengaruhi oleh pemikiran (buku) Thomas Malthus, nah bagaimana dengan
anda ? Orang bisa sukses karena memiliki karakter tidak mudah putus asa,
Thomas Alfa Edison, misalnya, sangat tahan banting dan tidak suka
mengeluh. Sebelum menemui sebuah lampu pijar yang bisa menyala, ia harus
melakukan 5.000 kali eksperimen di bengkel milik ayahnya.
Bagaimana proses belajar kreatif para ilmuwan berskala
internasional ?
Cukup simple yaitu miliki suatu
bakat atau minat dalam bidang ilmu (misal dalam seni, fisika, kimia,
sejarah, ekonomi, geografi, dll), kemudian kembangkan minat tersebut
dengan belajar keras dan lakukan otodidak. Mintalah dukungan dari orang
terdekat, termasuk guru. Miliki karakter yang tahan banting (tidak suka
putus asa dan mengeluh), miliki minat dan kesenangan membaca yang
mendalam untuk menambah wawasan. Untuk sukses maka diperlukan puluhan,
ratusan atau ribuan kali latihan..
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar