Kelvin B. Gregory dan Philip R. LeDuc,
profesor Universitas Carnegie Mellon, Pittsburgh, menciptakan baterai
terkecil di dunia yang berasal dari bakteri.
Energi baterai ini dihasilkan dari sistem
pencernaan bakteri yang disimpan dalam pelat emas berukuran mikro.
Peneliti mengatakan bahwa baterai
seukuran penampang satu helai rambut ini sangat ideal digunakan di
perairan laut dalam dan lapisan bumi terdalam, atau tempat tak
terjangkau lainnya. Kedua lokasi itu, jika dijangkau alat elektronik
dan baterai biasa, pasti akan gagal fungsi.
"Baterai ini lebih murah dan lebih bisa
digunakan di tempat-tempat yang sulit dijangkau," ujar LeDuc, profesor
departemen Ilmu Biologi dan Komputasi.
Gregory, asisten profesor Teknik Sipil
dan Lingkungan Carnegie Mellon, mengatakan,bakteri dapat menghasilkan
biofilm yang secara alami dapat bekerja sebagai senyawa organik bahan
bakar.
Baterai ini
diharapkan dapat menjadi sumber energi baru yang dapat diperbarui, terutama
untuk perangkat elektronik atau alat sensor ukuran mikro.
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar