[Dayilmu.blogspot.com]
Rasulullah Muhammad SAW sendiri terlahir pada tahun 571 Masehi. Sementara kisah burung Ababil terjadi sebelum kelahiran beliau. Di sini saya sedikit melakukan utak-atik-gathuk karena menurut saya peristiwa antara hadirnya burung Ababil di kota Mekkah hampir bersamaan dengan peristiwa meletusnya gunung Krakatau purba pada tahun 535 Masehi. Barangkali dari kompasianer sekalian ada yang bisa menambahkan data bahwa peristiwa hancurnya pasukan Abrahah oleh burung Ababil apakah terjadi di tahun kelahiran Nabi SAW atau jauh sebelumnya. Jika menghitung selisih tahun di atas maka kita akan mendapati data 571 - 535 = 36 tahun selisihnya.
Sekelumit Kisah
Burung Ababil
Raja Abrahah sudah sampai di kota Mekkah dengan pasukan gajahnya. Penduduk Mekkah sudah pasrah bahwa Ka’bah adalah rumah Allah dan mereka menyerahkan sepenuhnya perlindungan Ka’bah kepada-NYA. Hanya tinggal beberapa meter lagi pasukan gajah Abrahah menyentuh Ka’bah tiba-tiba tanda pertama muncul, yakni gajah yang digunakan pasukan Abrahah tidak mau bergerak, gelisah. Gajah-gajah itu seakan tahu bahwa bahaya sedang mengancam mereka. Tak lama kemudian awan menjadi gelap bagaikan mendung yang teramat pekat. Di saat itulah bebatuan panas meluncur dari langit menjatuhi pasukan Abrahah.
2. Awan gelap. Peristiwa awan gelap ini menjadi bagian dari episode hadirnya burung Ababil. Sebelum bebatuan panas meluncur menghancurkan pasukan Abrahah, awan hitam ini mendahului.
Dari beberapa data yang coba saya kolekting awan gelap merupakan fenomena yang ikut menghiasi meletusnya gunung berapi, termasuk Krakatau. Peristiwa meletusnya Krakatau pada tahun 535 adalah peristiwa tragedi global yang sangat menakutkan.
3. Bebatuan Panas yang Menghancurkan. Jika di simak gambar berikut ini,
Nah, beberapa Episode letusan Krakatau 535 di atas jika dikaitkan dengan peristiwa burung Ababil mendapati banyak kesamaan tanda-tanda alam. Yakni, kegelisahan hewan akan bencana, awan gelap yang menutup cahaya matahari, dan luncuran material panas ke permukaan bumi yang membakar segala yang terkena.
Sekali lagi ini saya sebut sebagai utak-atik-gathuk. Saya berharap benar adanya. Silahkan dan melengkapi data-datanya jika ada sehingga sajian saya ini semakin kuat atau jauh dari harapan. Saya hanya kagum bahwa Indonesia ternyata menjadi perhatian dunia karena Krakatau. Salah satu gunung yang menjadi bagian dari keluarga besar Cincin Api Nusantara ini ternyata sangat ditakuti oleh dunia. Dan pernah menjadi sebab atas wabah dunia. Bisa jadi salah satunya adalah burung Ababil. Begitulah warga Arab menamakan material Krakatau ini
Rasulullah Muhammad SAW sendiri terlahir pada tahun 571 Masehi. Sementara kisah burung Ababil terjadi sebelum kelahiran beliau. Di sini saya sedikit melakukan utak-atik-gathuk karena menurut saya peristiwa antara hadirnya burung Ababil di kota Mekkah hampir bersamaan dengan peristiwa meletusnya gunung Krakatau purba pada tahun 535 Masehi. Barangkali dari kompasianer sekalian ada yang bisa menambahkan data bahwa peristiwa hancurnya pasukan Abrahah oleh burung Ababil apakah terjadi di tahun kelahiran Nabi SAW atau jauh sebelumnya. Jika menghitung selisih tahun di atas maka kita akan mendapati data 571 - 535 = 36 tahun selisihnya.
Raja Abrahah sudah sampai di kota Mekkah dengan pasukan gajahnya. Penduduk Mekkah sudah pasrah bahwa Ka’bah adalah rumah Allah dan mereka menyerahkan sepenuhnya perlindungan Ka’bah kepada-NYA. Hanya tinggal beberapa meter lagi pasukan gajah Abrahah menyentuh Ka’bah tiba-tiba tanda pertama muncul, yakni gajah yang digunakan pasukan Abrahah tidak mau bergerak, gelisah. Gajah-gajah itu seakan tahu bahwa bahaya sedang mengancam mereka. Tak lama kemudian awan menjadi gelap bagaikan mendung yang teramat pekat. Di saat itulah bebatuan panas meluncur dari langit menjatuhi pasukan Abrahah.
Dari sekelumit
kisah di atas ada beberapa data yang bisa kita rinci,
1. Gajah yang
tadinya gagah mendadak gelisah. Ini seperti terjadi pada umumnya
hewan, mereka kerap memberi tanda bahwa bencana akan segera datang di
lokasi itu. Hewan memang memiliki insting yang kuat atas tanda-tanda
bencana dan bahaya.2. Awan gelap. Peristiwa awan gelap ini menjadi bagian dari episode hadirnya burung Ababil. Sebelum bebatuan panas meluncur menghancurkan pasukan Abrahah, awan hitam ini mendahului.
Dari beberapa data yang coba saya kolekting awan gelap merupakan fenomena yang ikut menghiasi meletusnya gunung berapi, termasuk Krakatau. Peristiwa meletusnya Krakatau pada tahun 535 adalah peristiwa tragedi global yang sangat menakutkan.
3. Bebatuan Panas yang Menghancurkan. Jika di simak gambar berikut ini,
Rotasi bumi yang
bergerak dari kiri ke kanan globe bumi menjadikan aliran angin di
atmosfer bumi bergerak deras ke arah kebalikan, kanan ke kiri. Sehingga
bisa jadi lontaran bebatuan panas dari Krakatau bergerak menuju kota
Mekkah. Kita akan rinci di bawah.
Letusan
Krakatau 535
Letusan gunung Krakatau
pada tahun 535 merupakan peristiwa tragedi besar di seluruh penjuru
dunia. Letusan itu menjadi dampak bencana yang dirasakan di seluruh
dunia. Bahkan letusannya disetarakan dengan 2 Milyar kali bom atom
Hiroshima. Sehingga dari letusan ini menghasilkan laut selat Sunda dan
memisahkan daratan menjadi dua pulau menjadi Sumatera dan Jawa.Lebih
Lengkapnya di sini. Data pendukung kegelapan eropa bisa dibaca di
siniKrakatau 535
Beberapa tahap letusan Krakatau 535,
Beberapa tahap letusan Krakatau 535,
1. Gempa bumi. Tanda awal reaksi
gunung berapi. Tanda awal ini sudah dirasakan sampai Batavia (Jakarta).
2. Letusan bak
guntur yang menggelegar. Letusan ini menghasilkan suara hingga
terdengar sampai Australia. Letusan ini juga menghasilan gelombang kedap
udara yang lazim terjadi pada ledakan bom. Sehingga dari letusan ini
sudah menghasilkan korban jiwa.
3. Letusan yang
dihasilkan dari pecahnya Kaldera melontarkan ribuan kubik lava ke
lapisan Stratosfer. Lava dan bebatuan panas ini kemudian ditemukan
di bongkahan es Greenland dan Antartika. Dan bisa jadi jatuh pula di
Mekkah sebagai burung Ababil yang membakar pasukan Abrahah.
4. Ledakan yang besar itu mengguncang
tanah sehingga ambles dan memisahkan daratan Jawa dan Sumatera dan
terbentuklah selat Sunda.
5.
Lava, debu, bebatuan, dan krikil yang terlontar ke Stratosfer
menjadikan hampir seluruh langit bumi gelap dan menutupi cahaya
matahari. Sehingga suhu udara di bumi turun mencapai 10 derajat di
ekuator. Turunnya suhu dan minimnya matahari menjadikan bumi tak ubahnya
planet Venus. Komponen vegetasi di bumi rusak sehingga cadangan makanan
menjadi minim. Dan peristiwa ini mengakibatkan pergolakan sosial dalam
memperebutkan cadangan makanan. Peristiwa ini akan saya lanjutkan dalam
tulisan berikutnya yang akan menceritakan tentang “Krakatau dan Mitos
Akhir Zaman”. Idenya sudah ada tinggal jari-jemari yang sudah gatal
untuk segera menari.
Simpulan
Nah, beberapa Episode letusan Krakatau 535 di atas jika dikaitkan dengan peristiwa burung Ababil mendapati banyak kesamaan tanda-tanda alam. Yakni, kegelisahan hewan akan bencana, awan gelap yang menutup cahaya matahari, dan luncuran material panas ke permukaan bumi yang membakar segala yang terkena.
Sekali lagi ini saya sebut sebagai utak-atik-gathuk. Saya berharap benar adanya. Silahkan dan melengkapi data-datanya jika ada sehingga sajian saya ini semakin kuat atau jauh dari harapan. Saya hanya kagum bahwa Indonesia ternyata menjadi perhatian dunia karena Krakatau. Salah satu gunung yang menjadi bagian dari keluarga besar Cincin Api Nusantara ini ternyata sangat ditakuti oleh dunia. Dan pernah menjadi sebab atas wabah dunia. Bisa jadi salah satunya adalah burung Ababil. Begitulah warga Arab menamakan material Krakatau ini
1 comments
Apa mungkin istilah 'kraken' diambil dari nama gunung krakatau ini? Btw ini adalah kunjungan perdana di blog sobat. Met pagi ya.
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar