Qur’an… Sebuah kitab yang banyak
mengandung banyak keajaiban ayat yang baru dapat dibuktikan secara nyata
oleh ilmu pengetahuan dan bahkan alat modern tercanggih abad terakhir,
telah dinyatakan Qur’an 1400 Tahun yang lalu…
BAHKAN, MASIH BANYAK AYAT QUR’AN
YANG BELUM DAPAT DI BUKTIKAN OLEH PENEMUAN TEKHNOLOGI MODERN.
Semua
ini masih dapat kita lihat di hadapan kita sendiri…
"Maka apakah mereka tidak
memperhatikan Al Quran? Kalau
kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat
pertentangan yang banyak di dalamnya". (QS. 4 An-Nisaa’:82)
Awal penciptaan alam semesta,
semua berasal dari 1 titik.
Satu ayat lagi tentang
penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?” (Qs.21 Anbiyaa’:30)
Kata “ratq” yang di sini
diterjemahkan sebagai “suatu yang padu” digunakan untuk merujuk pada dua
zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan “Kami pisahkan
antara keduanya” adalah terjemahan kata Arab “fataqa“, dan bermakna
bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau
pemecahan struktur dari “ratq“.
Perkecambahan biji dan
munculnya tunas dari dalam tanah
adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata
ini.
Marilah kita kaji ayat ini
kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan
bumi adalah subyek dari kata sifat “fatq“. Keduanya lalu terpisah
(“fataqa“) satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali
tahap-tahap awal peristiwa Big Bang,
kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di
alam semesta.
Dengan kata lain, segala
sesuatu, termasuk “langit dan bumi” yang saat itu belumlah diciptakan,
juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan
“ratq” ini.
Titik tunggal ini meledak sangat
dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk
terpisah (fataqa), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan
tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Ketika kita bandingkan
penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita
pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang
sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum
abad ke-20.
Asal mula alam semesta
digambarkan dalam Al Qur’an pada ayat berikut:
“Dialah pencipta langit dan bumi.” (Al
Qur’an, 6:101)
Keterangan yang diberikan Al
Qur’an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini.
Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan
alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada
sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap.
Peristiwa ini, yang dikenal
dengan “Big Bang”, membentuk keseluruhan alam semesta
sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan
sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern
menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal
dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi
ada.
Sebelum Big Bang, tak ada yang
disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi,
bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara
metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang
baru saja ditemukan ahli fisika modern,telah diberitakan kepada kita
dalam Al Qur’an 1.400 tahun lalu.????
"Kemudian akan KAMI
tunjukkan tanda-tanda kekuasaan KAMI pada alam dan dalam diri mereka
sendiri, sampai jelas bagi mereka bahwa Ini adalah KEBENARAN ".
Walaupun orang orang KAFIR itu
membencinya, Walau orang orang Zalim itu Membencinya dan Walaupun Orang
Munafik Tidak menyukainya.
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar