[Dayilmu.blogspot.com]
Racun
pertama : Suka Menghindar
Gejala: Lari
dari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal dengan melarikan
diri dari kenyataan, kita hanya akan mendapatkan kebahagiaan semu yang
berlangsung sesaat.
Penawar>>: Realitas
Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu
serius dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi
pasien yang selalu mengikuti kesedihannya dan merasa lingkungannya
menjadi sumber frustasi. Jadi, selesaikan setiap masalah yang dihadapi
secara tuntas dan yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu
harus diupayakan dengan keras.
Racun kedua : Ketakutan
Gejala: Tidak yakin diri, tegang, cemas yang
antara lain bisa disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkawinan,
problem seksual, dll.
Penawar:
Keberanian
Hindari menjadi sosok yang bergantung pada
kecemasan. Ingatlah, 99 persen hal yang kita cemaskan tidak pernah
terjadi. Keberanian adalah pertahanan diri paling ampuh. Gunakan
analisis intelektual dan carilah solusi masalah melalui sikap mental
yang benar. Keberanian merupakan proses reedukasi. Jadi, jangan segan
mencari bantuan dari ahlinya, seperti psikiater atau psikolog.
Racun ketiga : Egoistis
Gejala: Materialistis, agresif,
lebih suka meminta daripada memberi.
Penawar: Bersikap sosial
Jangan mengeksploitasi teman. Kebahagiaan
akan diperoleh apabila kita dapat menolong orang lain. Perlu diketahui,
orang yang tidak mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang
tidak pernah merasa dikecewakan.
Racun keempat : Stagnasi
Gejala: Berhenti satu fase, membuat
diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia.
Penawar: Ambisi
Teruslah berkembang, artinya kita terus
berambisi di masa depan kita. Kita kan menemukan kebahagiaan dalam
gairah saat meraih ambisi kita tersebut.
Racun kelima : Rasa rendah diri
Gejala: Kehilangan keyakinan diri
dan kepercayaan diri serta merasa tidak memiliki kemampuan bersaing.
Penawar: Keyakinan diri
Seseorang tidak akan menang bila sebelum
berperang, yakin dirinya akan kalah. Bila kita yakin akan kemampuan
kita, sebenarnya kita sudah mendapatkan separuh dari target yang ingin
kita raih. Jadi, sukses berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu
mencapainya.
Racun keenam : Narsistik
Gejala: Kompleks superioritas,
terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.
Penawar: Rendah hati
Orang yang sombong akan dengan mudah
kehilangan teman, karena tanpa kehadiran teman, kita tidak akan
bahagia. Hindari sikap sok tahu. Dengan rendah hati, kita akan dengan
sendirinya mau mendengar orang lain sehingga peluang 50 persen sukses
sudah kita raih.
Racun ketujuh : Mengasihani diri
Gejala: Kebiasaan menarik perhatian,
suasana yang dominan, murung, merasa menjadi orang termalang di dunia.
Penawar: Sublimasi
Jangan membuat diri menjadi neurotik,
terpaku pada diri sendiri. Lupakan masalah diri dan hindari untuk
berperilaku sentimentil dan terobsesi terhadap ketergantungan kepada
orang lain..
Racun kedelapan : Sikap
bermalas-malasan
Gejala: Apatis, jenuh berlanjut,
melamun, dan menghabiskan waktu dengan cara tidak produktif, merasa
kesepian.
Penawar: Kerja
Buatlah diri kita untuk selalu mengikuti
jadwal kerja yang sudah kita rencanakan sebelumnya dengan cara aktif
bekerja. Hindari kecenderungan untuk membuat keberadaaan kita menjadi
tidak berarti dan mengeluh tanpa henti.
Racun kesembilan : Sikap tidak
toleran
Gejala: Pikiran picik, kebencian
rasial yang picik, angkuh, antagonisme terhadap agama tertentu,
prasangka religius.
Penawar: Kontrol diri
Tenangkan emosi kita melalui seni
mengontrol diri. Amati mereka secara intelektual. Tingkatkan kadar
toleransi kita. Ingat bahwa dunia diciptakan dan tercipta dengan
keberagaman kultur dan agama.
Racun kesepuluh : Kebencian
Gejala: Keinginan balas dendam,
kejam, bengis.
Penawar: Cinta kasih
Hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan
dan melupakan. Kebencian merupakan salah satu emosi negatif yang
menjadi dasar dari rasa ketidakbahagiaan. Orang yang memiliki rasa
benci biasanya juga membenci dirinya sendiri karena membenci orang
lain. Satu-satunya yang dapat melenyapkan rasa benci adalah cinta.
Cinta kasih merupakan kekuatan hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar