[Dayilmu.blogspot.com]
Berikut ini adalah metode-metode yang
sudah resmi dan sudah di ajarkan kepada personil US Military oleh SERE
(US Military Training Program – Survival, Evasion, Resistance, Escape)
terutama dalam menghadapi pelaku teror / gerbong penjahat :
1. Isolation.
Caranya tersangka ditempatkan di ruang tersendiri tanpa bisa
melakukan kontak apapun dg orang lain. Dalam periode tertentu tersangka
akan mengalami kegelisahan berat karena keinginan yg sangat kuat untuk
berinteraksi dengan orang lain.
2. Sleep
Deprivation.
Dengan mencegah tersangka untuk tidur selama beberapa hari.
Setelah beberapa hari tersangka akhirnya diperbolehkan tidur tapi
segera dibangunkan lagi dan langsung di interograsi. Mantan Perdana
Menteri Israel Menachem Begin pernah mengalami ini pada saat dia
ditahan KGB. Dia bilang,” Orang2 terlihat seperti diselimuti kabut dan
rasanya aku sudah mati. Kakiku gemetaran hebat dan SATU…hanya SATU
keinginanku: TIDUR. Kelaparan dan kehausan gk ada apa-apanya
dibandingkan ini."
Selain
menimbulkan halusinasi, sleep deprivation yg lebih dari 24 jam akan
menimbulkan kegilaan sementara.
3. Sensory Deprivation.
Metodenya dengan menempatkan tersangka di semacam tabung yg
mengisolasi total semua rangsangan dari luar. Tabung tersebut diberi
sebuah lubang kecil untuk tempat bernafas penghuninya. Pada percobaan
yg dilakukan terhadap 17 org subyek, hanya 6 orang yg bertahan sampai
36 jam. Yang lainnya mengalami kegelisahan berat dan kepanikan.
4. Stress Position.
Tersangka dipaksa berdiri selama berjam-jam tanpa diberi
pegangan apapun. Variasi lainnya selain berdiri tahanan juga disuruh
mengangkat lengannya. Metode ini pd penerapannya di lapangan berkembang
menjadi semakin inovatif seperti mengikat tangan kebelakang lalu
diikatkan lagi ke pergelangan kaki pada posisi “ditarik”.
5. Sensory Bombardment.
Caranya dengan menyuruh tahanan berdiri menghadap tembok.
Mata ditutup dan tangan diikat erat lalu tahanan akan dibombardir
dengan sinar lampu sangat terang dan suara-suara keras sehingga
mengakibatkan kekacauan indra tubuh akibat rangsangan yg berlebih,
gangguan tidur dan konsentrasi. Salah seorang sumber di tahanan
menyebutkan ada seorang tahanan yg “keras kepala” mengalami penyiksaan
ini selama 7 hari non-stop.
6. Forced
Nudity.
Metode ini banyak
diterapkan tentara Amerika di Iraq saat menginterograsi tawanan perang.
Prakteknya dengan menelanjangi tersangka di depan tahanan yg lain dan
membiarkannya tetap bugil dalam jangka waktu yg lama. Akibatnya
tersangka akan merasa malu luar biasa.
7. Sexual
Humiliation.
Hal ini disesuaikan
dengan budaya dan kepercayaan yg dianut oleh si tersangka.
Cara-caranya seperti tersangka dipaksa melakukan adegan sex dengan
sesama jenis, disuruh memakai pakaian wanita (utk tersangka pria) lalu
dipaksa menari striptease di depan personil wanita.
8. Cultural Humiliation.
Seperti poin diatas
cara ini jg disesuaikan dengan budaya setempat. Metode ini pada
intinya memaksa tersangka melakukan sesuatu yg menurut pandangan
tersangka merupakan sesuatu yg dilarang atau memalukan. Contohnya bagi
muslim dipaksa makan babi. Selain itu bisa juga dengan penghinaan2
verbal sampai tersangka merasa sangat terhina dan mematahkan
semangatnya.
9. Extreme Cold.
Cara ini dulunya berasal dari China yg diterapkan kepada
tahanan politik atau para aktivis keagamaan. Umumnya tahanan secara
rutin tubuhnya diguyur air dingin dan dibiarkan berada di dalam atau di
luar ruangan yg jg bersuhu rendah. Ada juga yg dipaksa berdiri
ditengah hujan salju cuma mengenakan pakaian seadanya.
Metode yg berlawanan adalah menggunakan
panas yaitu dgn mengurung tahanan di semacam ruang sempit yg minim
ventilasi dan bersuhu tinggi. Disebut juga “hot box”. Tersangka baru
akan dikeluarkan setelah mau bekerjasama dengan interogatornya.
10. Phobias.
Phobias digunakan untuk menimbulkan perasaan panik pada diri
tersangka. Contohnya kalo si tersangka takut dengan laba-laba maka
selnya akan diisi penuh dengan laba-laba sampai tersangka tersebut
mengalami rasa takut dan panik yg luar biasa. Pada tahap tersebut
barulah interogasi dilaksanakan.
11. Water Boarding.
Metode ini
belakangan dilarang digunakan dalam US Military. Tp tidak ada yg
menjamin apakah aturan tersebut benar-benar dilaksanakan atau tidak.
Waterboarding dilakukan dengan mengikat tubuh erat-erat tersangka pada
sebuah papan atau meja dengan posisi kaki lebih tinggi drpd kepala, lalu
matanya ditutup. Kemudian wajah tersangka disiram dengan air
berulang-kali dg teknik tertentu. Secara psikolog tersangka akan merasa
dirinya tenggelam dan timbul reaksi tersedak karena air yg diguyurkan
ke wajahnya itu. Metode ini sangat efektif karena dalam percobaan yg
dilakukan thd anggota CIA sendiri ternyata rata-rata mereka hanya
bertahan selama 14 detik!
Sumber : Jelajahunik
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar