[Dayilmu.blogspot.com]
Kesadaran masyarakat
untuk membeli produk asuransi sering disebut masih rendah. Hal ini
sebagian disebabkan adanya dugaan-dugaan mengenai kerugian atau
ketidakleluasaan yang akan diperoleh jika Anda membeli produk asuransi.
Benarkah demikian?
Inilah yang perlu diluruskan. Asuransi jiwa adalah bagian
penting dari perencanaan keuangan. Tetapi, salah pengertian mengenai
asuransi jiwa bisa mencegah orang untuk mendapatkan manfaatnya. Kelak,
ketika terjadi masalah, ia baru sadar seharusnya sudah sejak lama
membeli asuransi. Agar Anda tidak termakan gosip atau omongan orang
mengenai asuransi jiwa (yang belum tentu benar), sebaiknya Anda kenali
dulu mitos-mitos seputar asuransi jiwa yang paling populer.
1. Orang yang
masih muda dan lajang tidak membutuhkan asuransi
Adakah
orang yang mengalami kerugian ketika kita meninggal dunia?
Bagaimanapun juga, meskipun kita tidak bergantung pada orang lain,
kita tetap akan meninggalkan utang kartu kredit, cicilan rumah,
pinjaman tunai, hingga biaya pemakaman. Kebijakan asuransi jiwa umumnya
akan menutup biaya-biaya ini. Semakin cepat, atau semakin muda Anda
membeli asuransi, Anda bisa mendapatkan premi yang lebih rendah.
Asuransi juga akan menjamin biaya-biaya yang Anda keluarkan bila Anda
mengalami masalah kesehatan kelak. |
2. Hanya orang yang sudah mempunyai anak yang
butuh asuransi
Menurut
Michael Bonevento, senior financial advisor di Ameriprise Financial
Services, Inc., mereka yang menikah dan menikah dengan anak, atau
menikah dengan anak berkebutuhan khusus, mungkin punya kewajiban
membeli asuransi. Meskipun begitu, ada banyak contoh dimana para
lajang juga memiliki asuransi. Ketika si lajang datang dari keluarga
yang kurang berada, ia bisa meninggalkan klaim asuransi untuk
keluarganya bila terjadi masalah padanya. Jadi, ia mengambil asuransi
untuk memastikan keluarganya tidak mengalami masalah keuangan saat ia
sudah tak ada. |
3. Jika perusahaan sudah memberikan asuransi,
untuk apa lagi membeli asuransi?
Banyak
perusahaan yang menyediakan asuransi jiwa atau asuransi kesehatan
untuk karyawannya, yang nilainya mungkin setara dengan gaji Anda
setahun. Hal ini mungkin saja merupakan benefit bagi Anda, tetapi
bagaimana jika Anda tak bekerja lagi di perusahaan tersebut? Bukankah
Anda tak bisa meramal kapan Anda akan mengalami risiko-risiko yang
mungkin terjadi? Bagaimana jika mendadak Anda harus dirawat di rumah
sakit? Mungkin akan terlambat jika Anda baru membeli asuransi ketika
sudah membutuhkannya untuk mengantisipasi kerugian uang yang mungkin
muncul akibat risiko itu. |
4. Asuransi jiwa umumnya terlalu mahal
Saat akan
membeli asuransi, Anda akan diberi pilihan untuk biaya premi yang
sesuai dengan kemampuan Anda. Premi yang dipilih orang yang masih muda
tentu akan lebih rendah daripada orang yang sudah mapan. Selain itu,
selain dibayar tahunan, ada pula premi yang bisa dibayar bulanan.
Nilai premi ini bisa Anda tingkatkan ketika kondisi keuangan Anda
semakin baik. |
5. Semua kebijakan asuransi sama
Namanya
juga produk atau barang dagangan. Masing-masing pasti punya kelebihan
dan kekurangan, yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan
tersebut mungkin menggunakan istilah yang sama, namun substansi
mengenai apa yang di-cover bisa berbeda. Jadi saat Anda membeli produk
asuransi, jangan sekadar mempertimbangkan harganya saja. Bacalah
baik-baik kebijakan yang diberikan agar Anda tidak merasa ditipu
belakangan. |
6. Ibu rumah tangga tidak perlu membeli asuransi
Quote:
Anda
mungkin tidak memiliki penghasilan, tetapi Anda tentu tetap harus
menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh keluarga. Misalnya,
kesehatan anak, kebutuhan sandang-pangan, perawatan rumah, dan lain
sebagainya. Bila suami mendadak meninggal dunia, atau tak mampu
bekerja lagi, kebutuhan-kebutuhan tersebut tentu harus Anda penuhi
sendiri. Nah, asuransi jiwa dapat menjamin keamanan Anda saat pasangan
tidak lagi hadir untuk memenuhi kebutuhan Anda. |
7. Membeli asuransi itu rumit
Memang
dibutuhkan waktu untuk memproses pembelian asuransi Anda, termasuk
persetujuan permintaan asuransi yang Anda ajukan. Namun saat ini
financial planner alias agen asuransi sudah menerapkan jemput bola.
Artinya, merekalah yang mendatangi sih kurang jelas, Anda bisa
menjadwalkan pertemuan lagi dengan agen Anda.ertemuan lagi dengan agen
Anda.ertemuan lagi dengan agen Anda.Anda dan mengurus segala
sesuatunya. Bila kurang jelas dengan hak-hak dan kewajiban Anda, Anda
juga bisa mengaksesnya sendiri di website-nya. Anda juga bisa
membandingkan sendiri dengan produk asuransi lainnya. Jika masih kurang
jelas, Anda bisa menjadwalkan pertemuan lagi dengan agen Anda. |
sumber
:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=11139549
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar