[Dayilmu.blogspot.com]
Orangtua
kerapkali merasa kehabisan cara untuk mengatasi kenakalan anaknya,
ujung-ujungnya pukulanlah yg mendarat dibokong si kecil. Pada dasarnya
tidak ada seorang orangtua pun yg suka memukul anaknya, bahkan mereka
mengaku didera perasaan bersalah setiap kali habis memukul anaknya.
Namun, dilain sisi mereka tidak tahu lagi apa yg mesti dilakukan agar
anaknya mau menurut & menghentikan kenakalannya.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa memukul anak akan mengajarkan pada
anak utk bersikap menyerang & menggunakan kekerasan dlm
menyelesaikan masalah. Riset tersebut jg menyatakan bhw seringnya
orangtua memukul anaknya, akan merendahkan self-esteem & menyebabkan
depresi pada anak, bahkan hingga ia dewasa. Lalu, cara seperti apakah
yg bisa orangtua lakukan untuk menangani anaknya yg nakal, selain
memberinya pukulan.
Berikut
beberapa cara yang bisa menjadi alternatif bagi orangtua dalam
mendidik anak:
"Tetap
tenang"
Saat anda merasa marah pada anak anda, dan kemarahan
tersebut rasanya sudah tidak terkontrol, sehingga anda berkeinginan
memukul anak anda, yg bisa anda lakukan pd situasi tersebut yaitu
meninggalkannya sejenak untuk menenangkan diri. Biasanya setelah anda
dlm keadaan tenang, anda akan menemukan solusi lain terhadap masalah yg
anda hadapi. Jika anda terpaksa tidak bisa meninggalkan situasi
tersebut, anda bisa menenangkan diri dgn cara menghela nafas sejenak,
dgn memejamkan mata sambil menghitung hingga sepuluh, atau hingga anda
merasa lebih tenang.
|
|
"Sediakan
waktu untuk diri sendiri"
Orangtua yg kerapkali memukul anaknya
yg nakal, biasanya adalah orangtua yg tdk punya waktu untuk dirinya
sendiri, sehingga ia selalu merasa tergesa-gesa dalam segala hal. Jadi
penting bagi anda untuk tetap menyediakan waktu tenang untuk diri anda
sendiri, misalnya dgn sesekali menyediakan waktu untuk membaca,
exercise, berjalan-jalan, berdoa & sebagainya, meski sesibuk apapun
anda.
|
|
"Tetap bersikap
lembut namun tegas"
Salah satu situasi yg
membuat orangtua memukul anak mereka, adalah saat anak tidak mematuhi
perintah yg katakan orangtua untuk tidak bersikap nakal, sehingga
pukulan adalah cara yg mereka pilih. Jika anda menghadapi situasi
seperti ini, yg bisa anda lakukan adalah lakukan eye contact dgn anak
anda, berjongkoklah agar mata anda berada tepat didepan matanya,
kemudian tataplah matanya dlm & tegas, sentuhlah punggungnya, dan
katakan padanya dgn ucapan yg lembut namun tegas tentang apa yg anda
ingin ia lakukan, misalnya "Mama ingin kamu bermain dgn tenang", dan
sabagainya.
|
|
"Beri pilihan"
Memberi pilihan pada
anak anda adalah cara yg efektif untuk menghindarkan anda memukul anak
anda saat nakal. Misalnya saat sikecil mulai mengacak-ngacak makanannya
di meja, anda bisa memberinya pilihan, ia ingin berhenti mengacak-ngacak
makanannya atau ingin anda memindahkannya dari meja makan. Jika ia
masih terus mengacak-ngacak makanannya, turunkan ia dr meja makan dgn
tegas, namun tetap lembut, lalu katakan padanya, bahwa anda akan
mengembalikannya ke meja makan saat ia siap untuk memakan makanannya
tanpa memainkannya.
|
|
"Memberikan konsekuensi yang logis"
Konsekuansi yg logis terhadap
kenakalan sikecil yaitu mengajarkannya untuk bertanggungjawab terhadap
kenakalannya yg ia lakukan. Dalam sebuah kasus, misalnya, saat sikecil
memecahkan kaca jendela tetangga dan anda menghukumnya dgn memukulnya
bisa jadi hukuman tersebut akan membuat sikecil tidak akan mengulang
perbuatannya lagi, namun selain itu, sikecil juga akan belajar bahwa ia
harus menyembunyikan kesalahannya dari anda, menyalahkan orang lain,
berbohong, atau berupaya agar tidak ketahuan oleh anda. Ia juga akan
merasa marah dan dendam pada anda akibat pukulan yg anda berikan. Sikap
penurutnya didasari perasaan takut anda pukul lagi, bukan karena
menghormati anda sebagai orangtuanya.
Bandingkan efek yg ditimbulkan jika anda memberikan hukuman yg logis
pada sikecil dibanding memukulnya, misalnya anda bisa mengatakan dgn
nada suara yg tegas padanya bahwa "Mama tahu kamu baru saja memecahkan
jendela rumah tetangga sebelah, lalu apa yg akan kamu lakukan untuk
memperbaikinya?". Dgn demikian sikecil akan mencari cara bagaimana
mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut pada tetangga anda, paling
tidak ia akan berinisiatif meminta maaf pada tetangga anda, atau bahkan
mau mencuci mobil tetangga selama beberapa waktu untuk mengganti kaca yg
ia pecahkan. Situasi tersebut akan mengajarkan sikecil bahwa kesalahan
adalah bagian yg tidak terpisahkan dari hidup, dan meski ia telah
membuat kesalahan, namun jika ia mau mempertanggungjawabkan
kesalahannya, dan memperbaikinya, maka semuanya akan baik-baik saja. Ia
juga tidak akan marah dan dendam pada orangtuanya, yg terpenting
self-esteem nya tidak akan runtuh.
|
|
"Melakukan
perbaikan"
Saat sikecil melanggar
larangan anda, mungkin anda emosi dan memberinya hukuman yg kejam,
misalnya tdk memberinya uang jajan, atau melarangnya keluar rumah untuk
beberapa waktu. Jika hal tersebut anda lakukan, pikirkan lagi
konsekuansinya, karena hukuman tersebut justru akan membuat anak anda
semakin marah pd anda, bahkan malah akan membangkang anda. Jika hukuman
tersebut sudah terlanjur anda lakukan lantaran emosi anda, anda bisa
melakukan perbaikan misalnya, dgn menemui anak anda & mengajaknya
berbicara, katakan padanya bahwa anda minta maaf telah memeberinya
hukuman tersebut, katakan juga bahwa betapa anda merasa dikhianati
karena pelanggaran yg ia lakukan, ingatkan padanya bahwa menjaga janji
merupaka hal yg penting, yg terpenting, kemudian mintalah ia melakukan
sesuatu untuk memperbaiki kesalahannya tersebut. Sesuatu yg datang dari
kesadarannya sendiri, dan bukan merupakan hukuman dari anda.
|
|
"Menarik diri dari konflik"
Saat bertengkar dgn sikecil rasanya anda
ingin menamparnya karena kata-katanya yg tidak pantas pada anda, jika
situasi tersebut yg anda hadapi, alangkah baiknya jika anda segera
menarik dari situasi trsbt. Namun, jangan tinggalkan ruangan dalam
keadaan marah, sebaliknya katakan dgn tenang bahwa anda ada diruangan
sebelah jika anak anda sudah siap untuk berbicara dgn lebih sopan pd
anda.
sumber
:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9918803
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar