Sumber : Kompas EurekAlert
Saturday, 28 January 2012
Kurang Vitamin D Picu Depresi
Ikuti @Dayilmu
-TikTok
Banyak faktor yang memicu munculnya depresi di antaranya pengaruh psikologis, lingkungan, dan genetik. Riset terbaru dari UT Southwestern Medical Center Psychiatrists bekerjasama dengan Cooper Center Longitudinal menunjukkan, rendahnya tingkat vitamin D bisa menjadi pemicu peningkatan risiko depresi.
Para ahli mengklaim temuan tersebut sebagai penelitian terbesar yang melihat hubungan antara vitamin D dan depresi. Studi baru ini diterbitkan dalam Mayo Clinic Proceedings.
Para ahli mengatakan bahwa temuan ini sekaligus memperjelas perdebatan yang selama ini kerap mempertanyakan soal hubungan antara vitamin D dan depresi. "Temuan kami menunjukkan bahwa penting untuk melakukan skrining tingkat vitamin D pada pasien depresi, begitu pula sebaliknya," kata Dr E. Sherwood Brown, profesor psikiatri dan juga peneliti senior.
Dalam risetnya para ahli dari UT Southwestern mengamati hampir 12.600 peserta, mulai tahun 2006-2010. Dr Brown dan rekan dari Cooper Institut menemukan bahwa tingkat kadar vitamin D lebih tinggi telah dikaitkan dengan penurunan risiko depresi, khususnya di kalangan individu dengan riwayat depresi.
Sementara itu, kadar vitamin D rendah telah dikaitkan peningkatan risiko depresi, terutama untuk mereka yang memiliki riwayat depresi. Meski begitu studi ini tidak membahas apakah dengan meningkatkan kadar vitamin D bisa mengurangi gejala depresi atau tidak.
Dr. Brown beranggapan bahwa vitamin D dapat mempengaruhi neurotransmitter di otak - suatu penanda inflamasi dan faktor lainnya, yang dapat membantu menjelaskan hubungannya dengan depresi.
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar