[Dayilmu.blogspot.com]
Berikut informasi
menarik tentang 7 Permainan Klasik Dari Indonesia
1. Permainan Benteng
Adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing - masing terdiri dari 4
sampai dengan 8 orang. Masing - masing grup memilih suatu tempat
sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai
'benteng'.
Tujuan utama permainan ini adalah untuk
menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh tiang
atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng.
Kemenangan juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggota lawan
dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak
menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dari waktu terakhir
saat si 'penawan' atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing -
masing.
2. Congklak
Congklak adalah suatu permainan
tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh
Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan
sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga
biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.
Permainan
congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan
papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang
dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak
terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang
kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan
congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang
saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang
kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai
milik sang pemain.
Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh
buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai
dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang
di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil
yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan
melanjutkan mengisi, bisa habis di lobang besar miliknya maka ia dapat
melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. bila habis di
lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di
sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi
lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan
dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil
(seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang
mendapatkan biji terbanyak.
3. Dor Tap
Dor Tap
merupakan permainan yang mirip dengan Petak Umpet namun dimainkan oleh 2
kelompok. Kelompok yang lebih dulu berhasil menyebut nama lawan yang
bersembunyi dapat diartikan bahwa lawan tersebut terkena tembakan.
Permainan berakhir jika salah satu kelompok sudah habis tertembak.
4. Galah Asin
Galah Asin atau di daerah lain disebut
Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari
Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari
dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti
permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati
garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan
seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik
dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini
biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis
yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan
ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap
bagian biasanya diberi tanda dengan kapur.
Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan
ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal
dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas
untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk
menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas
yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang
mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya
satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis
batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat
mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu
berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih
kemenangan.
5. Gasing
Gasing adalah mainan yang bisa berputar
pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan
mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa
dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing
juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib.
Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering
dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk
hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari
nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon.
Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang
yang memainkan.
6. Kasti
Kasti atau Gebokan merupakan sejenis
olahraga bola. Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola
tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk
disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat
tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan.
Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang
akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit.
Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya
setelah tumpukan batu rubuh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola
berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola
menjadi penjaga tumpukan batu. Kerjasama antaranggota kelompok sangat
dibutuhkan seperti halnya olahraga softball atau baseball.
7. Layang-layang
Permainan layang-layang, juga dikenali
dengan nama wau merupakan satu aktivititas menerbangkan layang-layang
tersebut di udara. Pada musim kemarau di Indonesia anak-anak selalu
bermain layang-layang karena anginnya besar.
source :
beritaunik.net
0 comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar yang baik dan benar